Rabu, 29 Februari 2012

Jeritan Batinku


Ku coba bertahan setegar batu karang
Namun, perlahan karang itu rapuh
Terhempas sapuan deburan ombak yang menerjang
Hancur lebih dari berkeping-keping

Aku tak setegar dulu
Hatiku perih
Remuk
Sakit akan duka yang selalu menyelimuti jiwa yang lusuh ini

Rasa ini tak tampak memang
Tapi membuat dada ini terasa sesak
Resah, gelisah
Tak ada yang peduli
Tak ada yang bisa mendengar jeritan perih batin ini

Aku muak!
Aku marah!
Ingin ku berteriak!
Tapi entah,
Mulut ini serasa terkunci rapat-rapat
Aku hanya bisa membisu, terbungkam

Dunia fana ini memang kejam
Untuk apa dulu kita saling dipertemukan
Merajut sebuah cinta
Tapi yang ada hanyalah penghianatan
Pembualan

Dulu ku berharap cinta ini seperti  layaknya sebuah dongeng
Bisa memiliki akhir yang bahagia
Tapi aku sadar
Aku terbangun dari realita ini
Ternyata tak semua dongeng berakhir bahagia

Oh Tuhan, rasa ini terlalu pahit jika terus ku pendam
Aku lelah dengan semua ini
Tuhan, tolong katakan padaku bagaimana aku bisa keluar dari sini
Akupun ingin bahagia walau tak harus bersama dia
Dia yang telah merenggut kebahagiaanku


Tidak ada komentar:

Posting Komentar