Senin, 05 Maret 2012

Kawan, ada apa denganmu?c

Kamu berubah. Kamu bukan sosok yang pernah ku kenal malu-malu di sudut kampus dulu. Dulu kamu yang suka mengirimiku sms-sms penyemangat hidup, tapi justru sekarang kamu sendiri yang sepertinya tidak punya semangat hidup. Apa yang sebenarnya kau sembunyikan dariku wahai kawan. Aku tak ingin kau larut dalam ketidakjelasan seperti ini. Apakah aku ini punya sejuta kesalahan?. Sampai kapan kamu akan mengacuhkanku seperti ini?. Sungguh tidak enak rasanya.
Entah apa yang kamu sembunyikan dari bening dua bola matamu. Dari setiap labil tawamu. Sedih dan dukamu. Jelas aku ingin tahu. Egois memang diriku jika memaksaku untuk tahu segalanya tentang dirimu. Tapi aku hanya ingin memberi yang terbaik untuk dirimu kawan. Tak ada niat sedikitpun untuk membuatmu bersedih. Apalagi membuatmu kecewa.
Lambat laun semua ini memang akan terungkap. Entah apa yang akan terjadi aku tak tahu. Jika memang kamu ingin menjauh dariku. Tak apa. Akupun juga tak berhak memaksamu datang maupun pergi dari kehidupanku.
Wahai sosok yang sering memberiku semangat
Apa yang sebenarnya terjadi dengan dirimu?
Apa aku ini punya salah dengan mu?
Katakan!
Apapun jawabanmu pasti kan ku dengar
Jika aku salah
Maafkan aku
Tak apa kau marah
Tak apa kau muak dengan ku
Asal jangan kau diamkan aku seperti ini
Wahai sosok yang sedikit pemalu
Katakan padaku!
Katakanlah!
Sekian lamanya kita berteman, kau ku kenal sebagai sosok yang baik. Kebaikanmu yang kau berikan tak terhitung memang. Dari situlah orang menyadari bahwa kamu memang layak di jadikan sahabat. Ya, sahabat. Sahabat yang tak pernah mengeluh. Tapi itu dulu. Bukan sekarang. Kamu yang sekarang sedikit-sedikit mengeluh. Entah kenapa sebenarnya aku mulai sedikit kecewa denganmu. Kamu yang biasa sering melempar senyum malu-malumu saat kita berpapasan di jalan. Tapi kini tak pernah ku temui sosok yang seperti itu. Kamu justru sering menghindar. Menjauh tak jelas. Bahkan kamu tak pernah membalas smsku. Berjuta-juta alasan kau ungkap. Apa kita masih pantas di sebut sahabat?
Ya, kalaupun kamu menemukan sosok teman yang lebih baik dariku. Tak apa. Tapi jangan kamu lupakan semua ini begitu saja. Begitu lamanya kita berteman membangun sebuah persahabatan tapi hanya dihargai dengan ketidakjelasan seperti ini. Sedih. Kecewa itu pasti. Jika memang ada yang tidak kamu suka dariku. Ngomonglah. Apa sih susahnya ngomong?. Mengertilah kawan. Aku melakukan semua ini karena aku tidak ingin kehilanganmu. Seperti ku kehilangan mereka-mereka yang dulu. Aku cuma ingin kamu menerima diriku apa adanya. Aku memang seperti ini. Inilah adanya diriku.
Kawan, katakan padaku apa yang sebenarnya terjadi?. Sadar tidak sebenarnya kau begitu berarti bagiku?. Sadar tidak jika dirimu sudah membuat beribu-ribu pertanyaan?. Sadar tidak aku mengkhawatirkanmu?. Tapi, jika kamu memang benar-benar tak membutuhkan kehadiranku lagi. Ya sudah. Buat apa aku memaksamu. Percuma kan?. Ya, mungkin saja kamu bosan denganku. Entahlah aku juga tak tahu. Yang pasti aku selalu ada untukmu kawan. Mengertilah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar